Your Bestfriend for Travel & Adventure Since 2006

Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri, Boleh? Ini Pengalaman Kami.

Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri

Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri Yes or No? Ini pengalaman kami travelling

artikel ini akan membahas

  • Apakah Ibu Hamil boleh Naik pesawat?
  • Bahaya atau tidak? atau Aman?
  • Apa yang harus di persiapkan? dan apa yang harus di pertimbangkan.
  • Surat apa yang perlu di persiapkan?
  • Bagaimana prosedur di airport?
Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri
Hamil 7 bulan Jalan-jalan ke Pantai Parai di Pulau Bangka

Ibu Hamil kok gak bisa diam. Yes itulah saya. hahaha. Halo nama saya Maya R. Selama kehamilan anak pertama saya sudah:

  • Naik pesawat ke Paris 17 jam
  • Naik kereta cepat Paris – Brussel – Amsterdam
  • Pulang dari Amsterdam 17 jam
  • Naik Mobil Jakarta Bandung Survei macet 7 jam.
  • Naik kereta ke Bandung Pulang Pergi bawa tour.
  • Pergi ke Singapore Jalan-jalan, karena ngidam makan Encik Tan di Singapura
  • Pergi ikut seminar di Bali.
  • Pergi ke Bangka jalan-jalan sama keluarga.

Saya sering mengantar peserta tour jalan-jalan. Jadi mungkin badan sudah terbiasa. Tapi ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan. Yuks mari kita bahas.

Boleh Tidak Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri? Jawabannya boleh selama syarat ini dipenuhi

  • Sudah berkonsultasi dengan dokter
  • Dalam keadaan Sehat
  • Berfikir Positif
  • Sudah melewati Trimester ke 2
  • Tidak Melewati 31 minggu

Bahaya atau tidak naik pesawat? 

Sebenarnya kondisi di dalam pesawat itu sudah dibuat serupa dengan di ruangan biasa. Sehingga naik pesawat itu lumayan cukup aman buat ibu hamil. Cuma biasanya yang ditakutkan sama maskapai adalah ketika ibu sedang hamil tua. (Trimester 3) Maskapai penerbangan takut ibu melahirkan didalam pesawat.

Apa sih Trimester itu?

Dalam bidang kesehatan trimester ditentukan sesuai dengan pedoman umum. Rata-rata kehamilan berlangsung 40 minggu atau sekitar 280 hari. Hitungan ini dimulai dari hari menstruasi terakhir. Melalui metode itu. Trimester ditentukan dengan 40 minggu dibagi tiga.

  • Trimester ke 1 adalah 1-13 minggu.
  • Trimester ke 2 Minggu ke-14 – 27 minggu.
  • Trimester ke 3 dimulai pada 28 minggu sampai kehamilan minggu ke-41 atau waktu melahirkan.

Untuk Trimester ke 1 (13 minggu/4 = 3,5 bulan) Ibu hamil sedang mengalami perubahan hormon. Tubuh mempersiapkan untuk janin, Jaringan Rahim sedang terbentuk. Tidak disarankan untuk terbang di waktu ini. Guncangan-guncangan di pesawat, menjadi beresiko. Resiko Janin rontok dari rahim.

Tapi sekali lagi bisa konsultasi ke dokter dulu. Karena waktu itu kami sudah beli tiket pesawat ke Paris. Baru tahu hamil pas 1 minggu sebelum berangkat. Tiket Hotel Visa semua sudah selesai di proses. Sayang kalau hangus. Jadi kami memutuskan untuk berpergian, namun dengan itinerary yang lebih santai. 

Lanjut…  

Trimester 2 (14-27 minggu) tubuh sudah lebih terbiasa dengan kondisi hamil. Sudah tidak terlalu mual juga tidak gampang lelah. Ini saat yang cocok untuk Baby moon (berpergian ketika hamil)

Ketika Trimester 3, hamil sudah termasuk hamil Tua. Airlines menetapkan Maksimal 31 minggu (yang boleh terbang)

karena takutnya kalau sedang hamil tua bisa melahirkan di pesawat. Hal ini yang tidak diinginkan oleh siapapun. dan anda juga harus berkonsultasi dengan dokter kandungan. Jangan memaksakan diri Anda jika dokter kandungan anda tidak mengijinkan anda untuk bepergian menggunakan pesawat terbang ya. 

Prosedur Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri

Menurut Peraturan penerbangan yang umumnya.

ibu hamil sampai 28 minggu hanya perlu menulis surat pernyataan saja. Surat pernyataan ini seperti release form. Intinya adalah kalau terjadi apa-apa ya tanggung jawab sendiri.

Selebihnya 28-35 Minggu Ibu harus disertai surat dokter dan menulis surat pernyataan. Namun yang berlaku di lapangan, berapapun hamilnya. Suka ditanya ada surat dokter gak. Surat dokter berlaku hanya 7 hari setelah diterbitkan dan itu harus dipatuhi

Bagi ibu hamil pas di konter check in. Mohon memberitahu check in counter. Bahwa sedang hamil. Nanti ditanya ada suratnya atau tidak. Kalau ada kita tinggal menanda tangani surat pernyataan release form saja.

Release form isinya kurang lebih seperti ini 

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan sehat.

Saya melepaskan dan membebaskan pihak airlines terhadap tuntutan apapun apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kalau tidak ada surat dari dokter bagaimana? tidak masalah. Kita bisa minta surat di Airport. 

  • kita akan dianter ke Klinik airport untuk cek up singkat.
  • Cek up cuma tensi meter, ditanya-tanya brp minggu. Ada masalah atau tidak.
  • Nanti dokter airport mengeluarkan surat. Biaya untuk surat ini sekitar 25 ribu rupiah. Bandara Indonesia agak random. Pengalaman kami surat ini bayarnya 25 ribu. Namun Pernah ada peserta tour kami yang pernah ditagih 200ribu. Nah itu mesti di pertanyakan. Kok bisa mahal amat surat keterangan sehat saja.

Oh ya. Aturan ini sifatnya berubah-ubah nanti bisa berubah tergantung dari maskapai atau pemerintah. maka dari itu. Ini hanya merupakan suatu kisi-kisi peraturan saja. 

Ibu Hamil harus memberitahu ketika Check in di konter check in, karena kalau lolos tanpa lapor. Bagian check in nya bisa kena Omel dari Supervisornya. Kesian kan.

Selain itu Ketika kita melapor hamil.

  • Kita boleh naik pesawat duluan YES bisa naik pesawat duluan. Dapat prioritas intinya.
  • dan biasanya didahulukan duduk dibagian depan. Jadi lebih nyaman. (ingat harus request seat pas check in)

Seberapa jauh ibu Hamil Naik Pesawat ke Luar Negeri

Jarak penerbangan atau lama terbang. Berkaitan dengan usia kehamilan. Semakin hamil tua jarak lebih jauh lebih berisiko

Menurut pengalaman kami menjadi tour guide membawa rombongan tour (peserta kami juga kadang ada yang hamil) lebih baik terbangnya jangan jauh-jauh. Baiknya sekitar 2 jam saja paling jauh, seperti Singapore, Malaysia. Bali. Hal ini mengingat cuaca, karena cuaca tidak bisa ditentukan. Kalau lancar-lancar ya mulus. Tapi kalau sedang turbulence. Akan terasa tidak nyaman bagi ibu hamil.

Waktu hamil 2 bulan saya ke Eropa. Turbulence nya hampir 1 jam. Agak kurang nyaman, namun mungkin karena pesawatnya besar jadi tidak terlalu berasa.

Oh ya tipe pesawat juga menentukan kenyamanan. Kalau kemarin pas ke Eropa pesawatnya besar Tipe A380 / Boeing 777 jadi turbulencenya tidak terlalu terasa. Tapi kalau pesawatnya A330 atau boeing 737 seperti yang banyak di Indonesia. Guncangannya lebih terasa. 

Yang perlu disiapkan dan diperhatikan

Siapkan air minum. Wanita hamil rentan untuk mengalami dehidrasi. Jangan terlalu lama duduk terus. Ada baiknya kalau tidak dalam tanda sabuk pengaman. Kita jalan ke toilet. 1 jam sekali boleh. Supaya peredaran darah lancar. Dan anak dalam perut tidak sempit terjepit.

  • Gunakanlah sabuk pengaman di paha jangan di perut. Tidak perlu terlalu kencang menarik sabuk.
  • Perut dielus-elus. dan Sugesti yang baik. Bicara yang baik-baik. “kita mau jalan-jalan, kita lagi naik pesawat, kamu baik-baik ya, sebentar saja cuma 2 jam” dan sebagainya. 

Ok begitu saja pengalaman dari saya ketika Ibu Hamil Naik Pesawat ke Luar negeri.

Selalu diskusi dengan dokter. dan keep positif. 

Terakhir saya ingin menutup dengan Quotes dari Ustad Zaki.

“bukan karena semuanya baik, kita bersyukur” “tapi karena kita bersyukur semuanya menjadi baik”

Update tambahan, bagi ibu-ibu yang berencana melahirkan normal. Ibu-ibu dapat mencoba Hypnobirthing. Ada buku yang sangat bagus mengenai Hypnobirthing. Judulnya The Conny Method. Dengan mempraktekan buku ini, ditambah yoga hamil dan banyak jalan. Lahiran bisa lebih nyaman. (ini bukan iklan ya, ini rekomendasi). Saya dan suami mempraktekan buku ini. dan hasilnya sungguh luar biasa. Anak pertama kami dari bukaan 2 sampai lahir cuma 3 jam saja. 

Oh ya boleh add Instagram Saya  https://www.instagram.com/myarijono

https://theconnymethod.com/

Cek Artikel kami lainnya: